CANDI PENATARAN SEBAGAI OBJEK WISATA BERSEJARAH DI KOTA BLITAR
Evi Fudzliyati
PGMI 4-C, 12205173164
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu KeguruanInstitut Agama Islam Negeri Tulungagung
PENDAHULUAN
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu para guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka. Dengan konsep itu, pembelajaran IPS yang diajarkan oleh guru akan berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik yang berlangsung di lingkungan sosialnya. Proses pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil.P
embelajaran Kontekstual mengasumsikan bahwa secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang melalui hubungan masuk akal dan bermanfaat. Melalui pemaduan materi yang dipelajari dengan pengalaman keseharian peserta didik akan mengahasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam. Peserta didik akan mampu menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru khususnya yang berkaitan dengan sosial dan belum pernah dihadapinya dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuannnya. Peserta didik diharapkan dapat membangun pengetahuannya dengan kritis dan kreatif yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memadukan materi pembelajaran yang telah diterimanya di sekolah.
embelajaran Kontekstual mengasumsikan bahwa secara natural pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang melalui hubungan masuk akal dan bermanfaat. Melalui pemaduan materi yang dipelajari dengan pengalaman keseharian peserta didik akan mengahasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam. Peserta didik akan mampu menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah baru khususnya yang berkaitan dengan sosial dan belum pernah dihadapinya dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuannnya. Peserta didik diharapkan dapat membangun pengetahuannya dengan kritis dan kreatif yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memadukan materi pembelajaran yang telah diterimanya di sekolah.
Seiring dengan berkembangnya zaman, generasi muda yang hidup pada era milenial dengan teknologi yang canggih menjadikan pengetahuan mereka selalu ter baharui di setiap waktunya. Akan tetapi hal tersebut berbanding terbalik dengan kepedulian meraka terhadap budaya lama yang ada di sekitarnya karena dianggap kuno dan tidak menarik untuk dipelajari. Di kota Blitar terdapat candi penataran yang dibuka
untuk umum, dengan mengunjungi situs lokal di daerah sekitar, bagi siapapun yang ingin mempelajari sejarahnya akan mendapatkan gambaran yang lebih nyata. Begitu pula ketika siswa sudah mempunyai pengalaman berkunjung ke tempat-tempat bersejarah, ketika guru menerangkan cerita dari tempat-tempat bersejarah tersebut siswa akan lebih mudah dalam memahaminya. Dampaknya ketika siswa mengetahui budaya dan sejarah lokal sendiri akan timbul rasa cinta terhadap tanah air.
ISI
CANDI PENATARAN SEBAGAI OBJEK WISATA BERSEJARAH DI BLITAR
Candi penataran atau nama aslinya Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu aliran siwa yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi ini merupakan peninggalan kerajaan Majapahit yang pembangunan keseluruhan memerlukan waktu kurang lebih 250 tahun (abad ke-11 sampai ke-14). Candi Penataran adalah candi terbesar di Jawa Timur . Pada candi ini kita dapat mengetahui sisa-sisa kebesaran dan kemegahan candi pada masa kerajaan Majapahit. Kini, candi penataran telah ditetapkan sebagai wisata budaya.
Agus(24)warga Blitar mengatakan bahwa Candi Penataran sebagai tempat wisata juga wahana edukasi yang menyenangkan dan menarik untuk dikunjungi. “Bukan hanya sebagai tempat wisata, Candi Penataran juga sebagai wahana edukasi yang menyenangkan dan menarik untuk dikunjungi, tak jarang wisatawan lokal hingga manca negara berkunjung ke Candi ini, bahkan banyak pelajar yang melakukan study tour di Candi penataran ini “ ujarnya
“ serta adanya pemandu wisata sangat dibutuhkan di Candi Penataran ini, karena para pengunjung juga harus mengetahui sejarah Candi Penataran ini, karena para pengunjung juga harus mengetahui sejarah Candi Penataran, bukan hanya berkunjung saja” tambahnya.
Pengembangan kepariwisataan terkait dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya bangsa dengan memanfaatkan seluruh potensi dan kekayaan alam daerah setempat. Dalam kaitannya sebagai peninggalan arkeologi, maka tema yang sesuai untuk pengembangan Kawasan Candi Penataran adalah wisata budaya. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa dan sekaligus memanfaatkannya sebagai objek wisata yang ebrsifat rekreatif edukatif.
Sayangnya di sisi lain dari tempat wisata edukatif ini sekitar 500m arah timur laut kompleks Candi Penataran, terdapat Candi Pemandian Penataran yang masih memiliki hubungan kesejarahan dengan Candi Penataran ini tepatnya di dekat sungai dan terletak di bawah jembatan menuju lokasi pemandian Penataran ini Keberadaan Candi penataran sebagai objek wisata. Fenomena ini tentu saja sangat disayagkan mengingat antara kedua peninggalan ini memiliki hubungan kesekarahan yang tidak mungkin dipisahkan satu sama lain.
Dilihat dari lokasi dalam lingkungannya, Candi Penataran berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan hanya dipisahkan oleh pagar berupa kawat berduri. Hal ini tentu saja bisa memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan maupun hilangnya bagian-bagian candi yang pada akhirnya akan mengakibatkan menurunnya nilai kesejarahan Candi Penataran. Dalam rencana pemerintah Kabupaten Blitar sendiri, untuk masa mendatang di sekitar kawasan candi ini akan dibangun pemukiman-pemukiman penduduk dan kios-kios cenderamata yang jaraknya sangat dekat dengan lokasi Candi Penataran. Kebijakan tersebut tentu saja sangat bertolak belakang dengan upaya pemerintah dalam melakukan upaya konservasi peninggalan bersejarah Indonesia.
PEMBAHASAN
RELEVANSI KAJIAN CANDI PENATARAN SEBAGAI OBJEK WISATA BERSEJARAH DI KOTA BLITAR DENGAN IPS
Kajian Candi Penataran sebagai objek wisata bersejarah di Kota Blitar ini cocok untuk siswa kelas IV semester 1 kompetensi dasar 1.5. Yaitu mengahargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, prvinsi) dan menjaga kelestariannya. Dengan berwisata edukasi di daerah kabupaten atau kota setempat di harapkan siswa dapat lebih mengenal sejarah yang ada di lingkungannya. Dan melihat secara langsung kondisi peninggalan sejarahnya, sehingga membentuk rasa untuk ingin menjaga kelestariannya.
Sejarah tidak terlepas dari sosiologi dan antropologi. Sosiologi yang mempelajari dari segi interaksinya, sedangkan antropologi yang condong pada hasil dari interaksi individu. Konsep antropologi akan ditanamkan melalui cerita sejarah dari candi penataran tepatnya di Kota Blitar yang diceritakan oleh seorang guru kepada muridnya ketika berwisata edukasi. Dengan begitu siswa akan belajar mengenai peradaban masalalu. Selain itu dalam konsep sosiologi menghargai peninggalan sejarah lingkungan dan menjaga kelestariannya lah yang relevan dengan materi IPS di MI/SD.
KESIMPULAN
Dalam penanaman konsep sosiologi dan antropologi pada tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah, tidak dapat langsung dipahamkan dengan cara membahas teori saja, melainkan dibutuhkan metode yang tepat dan materi yang lebih konkrit. Sosiologi dan antropologi untuk tingkat Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dimasukkan kedalam mata pelajaran IPS. Dalam proses penjelasannya diperlukan pembelajaran kontekstual dengan tujuan pesrta didik dapat mendapatkan pemahaman secara lebih nyata dan berdampak baik pada perubahan tingkah laku dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti tulisan di atas, untuk memahamkan peserta didik tentang bagaimana mengahargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat dan menjaga kelestariannya sesuai mata pelajaran yang sudah tertulis dalam standar isi tingkat sekolah dasar, diperlukannya wis ata edukatif di daerahnya sendiri.
Daftar Rujukan
Lestari, Grasina. 2007. Mengenal Lebih Dekat Candi Nusantara. Jakarta. Pacu Minat BacaRusman. 2017. Belajar dan Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
https://portalarjuna.net/2017/03/candi-penataran-wisata-bersejarah-menarik-dikunjungi/. Diakses pada tanggal 24 Mei 2019
https://id.wikipedia.org/wiki/Candi. Diakses pada tanggal 24 Mei 2019
Diakses pada tanggal 24 Mei 2019
Nama saya Evi Fudzliyati biasa di panggil Evi. Dilahirkan pada tanggal 9 September 1998. Asal dari kota Blitar. Saat ini saya masih sebagai mahasiswa aktif di IAIN Tulungagung semester 4 jurusan PGMI. Aktif dalam organisasi PMII IAIN Tulungagung. Waktu keseharian saya setelah selesai kuliah saya gunakan untuk mengaji di Pondok Pesantren Sirojut Tholibin. Saya hobi bermain catur.
0 komentar:
Posting Komentar