Berbagi ilmu

Never Try Never Know.

Education

" Sebuah perjalanan ribuan mil akan dimulai dari langkah kecil".

Subscribe now

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

oleh: Evi Fudzliyati

"Hiduplah seakanakan kau akan mati besok, Belajarlah se,akan-,akan kau akan hidup selamanya" (Mahatma Gandhi)

PGMI IAIN Tulungagung

"Pendidikan adalah senjata palingmematikan di dunia, karena ,dengan pendidikan, anda dapat merubah dunia." (Nelson Mandela).

Sabtu, 25 Februari 2023

 

PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI

Oleh: Evi Fudzliyati/202210631013087

Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Muhammadiyah Malang

Jurusan PGSD

Kekerasan seksual bisa terjadi kepada siapapun dan kapanpun. Kekerasan seksual bisa terjadi dalam berbagai bentuk dan merugikan pribadi, organisasi maupun lembaga. Pembahasan mengenai topik pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi (PPKS) menjadi penting karena riset dan berita menyatakan bahwa 88% dari total kasus yang di adukan ke Komnas Perempuan (2020) merupakan kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan dan 35% nya diadukan dari universitas. Padahal seharusnya pendidikan merupakan tempat yang nyaman dan aman untuk belajar seperti yang dikatakan oleh Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Bapak Nadiem Makarim bahwa “Pendidikan tinggi merupakan batu loncatan, maka setiap kampus di Indonesia harus merdeka dari segala bentuk kekerasan dan menjadi lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya”. Kekerasan seksual dapat menghambat pencapaian prestasi akademik atau karir korban, korban kehilangan kesempatan melaksanakan pendidikan dengan aman dan optimal, peserta didik keluar sekolah sebelum waktu kelulusan, pendidik dan tendik kehilangan mata pencahariannya di dunia pendidikan, mendiskreditkan satuan pendidikan yang berakibat pada terhambatnya pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.

Kekerasan seksual yang terjadi terkadang sulit untuk di buktikan diantaranya karena korban kekurangan bukti, namun tidak memiliki bukti bukan berarti tidak pernah terjadi. PPKS perlu di tegakkan oleh kita semua, Pemerintah mengambil langkah serius untuk melindungi korban dengan pasal 5 Permendikbudristek No 36 Tahun 2021 berisikan tentang macam-macam kekerasan seksual yaitu kekrasan verbal, fisik, non fisik, ataupun melalui teknologi informasi dan komunikasi. Korban tetap dapat melapor untuk mendapatkan perlindungan meskipun tanpa bukti fisik. Pasal 1, Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021 “ kekerasan seksual adalah setiap perbuatan merendahkan, menghina, melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi dengan aman dan optimal.” Sanksi kepada pelaku akan di dasarkan pada dampak akibat perbuatannya terhadap kondisi korban dan lingkungan kampus, bukan didasarkan pada peluang pelaku bertobat.

Hal yang sekarusnya dilakukan ketika menemui korban kekerasan seksual diantaranya  dengan mendengarkan dan menangapi cerita korban dengan serius tanpa mengintimidasi serta mengontrol emosi. Meyakini bahwa hal tersebut terjadi buka karena salahnya karena kekerasan bisa terjadi pada siapapun dan kapanpun, tegaskanlah bahwa mereka tidak sendiri. Gunakan keterampilan komunikasi yang interktif dan penuh empati. Memberi dukungan bisa berupa membantu korban untuk berani menceritakan masalahnya untuk mendapat tindak lanjut, melaporkan kasus dan menumpulkan bukti-bukti. Selanjutnya melaporkan kasus pada pihak berwenang yaitu Satgas PPKS Kampus atau langsung ke pengaduan Kemendikbudristek. Berani melporkan tindak kejahatan seksual selain merupakan bentuk penanganan juga merupakan bentuk pencegahan karena bila setiap kasus yang terjadi di tangani maka akan menjadi pelajaran bagi orang lain untuk memikirkan perbuatannya agar tidak terkena sanksi sehingga akan timbul rasa takut untuk melakukan kekerasan seksual.

 

Rabu, 18 Januari 2023

Tugas Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran

 

Nama  : Evi Fudzliyati

NIM     : 202210631013087

Kalian tau batik? Batik merupakan warisan budaya Indonesia dalam poses pembuatannya membutuhkan zat (materi) berupa malan (sejenis lilin). Zat tersebut berubah wujud padat menjadi cair dan sebaliknya.


Silakan klik vidio perubahan wujud zat berikut!


Berikut merupakan link vidio alat peraga wujud zat 


 Klik tautan power point bila ingin memperdalam materi wujud zat dan perubahannya

IPAS Powerpoint wujud zat


Jika penjelasan dalam vidio kurang jelas silahkan klik tautan berikut untuk medapat materi yang lengkap.

Sabtu, 29 Oktober 2022

Perjalanan Pendidikan Nasional

 

Perjalanan Pendidikan Nasional

Nama   : Evi Fudzliyati, S.Pd.

NIM    : 202210631013087

Kesimpulan dari materi Perjalanan Pendidikan Nasional yang saya dapat dengan membaca tulisan Ki Hajar Dewantara yaitu pendidikan Indonesia pada zaman belanda tidak diperdulikan. Kemudian seiring waktu baru ada pendidikan yang mengajarkan materi dasar yang itupun bertujuan untuk menunjang pekerja untuk belanda. Ketika dibangun taman siswa Ki Hajar Dewantara telah menyadari bahwa tidak apa-apa sistem pemdidikan mengikuti belanda asalkan kita tetap harus menanamkan budi perkerti, nilai-nilai luhur kebudayaan Indonesia agar tidak terpengaruh budaya barat yang tidak baik. kemudian tugas guru adalah menuntun siswa berdasarkan kodratnya. Mengedepankan pendidikan yang merdeka dalam artian tidak dikejar-kejar oleh tuntutan tugas tugas yang menumpuk akan tetapi lebih mengarah kedalam bermaknanya pendidikan.

Hal yang akan saya praktekkan ketika pembeljaran di kelas yaitu memberikan perlakuan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik masing-masing. Selain itu memiasakan untuk menanamkan budi perkerti dan cirikhas budaya indonesia seperti perilaku sopan-santun dan mencintai budaya indonesia. Berperilalu yang baik untuk menuntun peserta didik karena tugas guru adalah menuntun. Terus belajar untuk mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang merdeka.

Kamis, 21 Oktober 2021

Upaya Guru dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa pada Pembelajaran Tematik melalui Metode Pembelajaran Mind Mapping MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek

Skripsi Mind Mapping

Skripsi dengan judul “Upaya Guru dalam Meningkatkan Daya Ingat Siswa pada Pembelajaran Tematik melalui Metode Pembelajaran Mind Mapping MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek” ini ditulis oleh Evi Fudzliyati, NIM. 12205173164, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Syyid Ali Rahmatullah, yang dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I.

Kata kunci: Upaya guru, Mind Mapping, Mind Map Silabus, Mind Map Bab, Mind Map Paragraf

            Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya seorang guru untuk mengetahui manfaat metode pembelajaran Mind Mapping yang salah satunya yaitu dapat meningkatkan daya ingat siswa. Sehingga peneliti mengamati upaya-upaya yang dilakukan oleh guru di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek  dalam menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping. Metode pembelajaran Mind Mapping diterapkan pada pembelajaran tematik dalam berbagai jenis.

            Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping jenis Silabus pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek?; (2) Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping  jenis Map Bab pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek?; (3) Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping jenis Map Paragraf pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek?

            Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping jenis Silabus pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek; (2) Untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping jenis Map Bab pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek; (3) Untuk meningkatkan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Mapping jenis Map Paragraf pada pembelajaran tematik di MI Riyadlatul Ulum Pogalan Trenggalek.

            Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Semberdatanya diperoleh dari: orang (person), tempat (Place) dan kertas atau dokumen (paper). Termasuk dalam penelitian lapangan atau Field Research. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Metode observasi partisipan (participant observation), metode wawancara mendalam (in-depth interview), dokumentasi (documentation). Teknik analisis data yang digunakan yaitu: data reduction (reduksi data), conclution drawing/verification (ferifikasi). Uji keabsahan data menggunakan: Kepercayaan (kredibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (depenability), kebergantungan (confirmabiliti). Teknik untuk menguji kredibilitas yang dipilih triangulasi sumber. Tahapan-tahapan penelitian: tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, tahap penyelesaian.

            Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Upaya-upaya yang dilakukan guru untuk mengaplikasikan Mind Map Silabus pada siswa dimulai dengan memasukkan Mind Map Silabus sebagai metode dalam proses belajar mengajar, menugaskan siswa membuat Mind Map Silabus dari rumah dan memasukkan dokumentasi di e-learning ketika pembelajaran daring, menugaskan siswa secara kelompok untuk mengerjakan tugas, merangkum materi, menggambar, kemudian menempelkan Mind Map Silabus pada dinding kelas; (1) Upaya yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan daya ingat siswa menggunakan metode Mind Map Bab pada pembelajaran tematik dimulai dengan memeberikan pemahaman tentang Mind Mapping pada siswa kemudian membuat Mind Map Bab dengan menambahkan simbol-simbol unik yang dapat membantu menguatkan ingatan siswa. Siswa dapat membaca kembali Mind Map yang telah dibuatnya ketika sewaktu- waktu belajar; (2) Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatan daya ingat siswa melalui implementasi metode Mind Map Paragraf dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan untuk membat Mind Map Paragraf, kemudian guru membacakan paragraf yang akan di rangkum kepada siswa, memberikan reward dan menempelkan hasil Mind Map Paragraf pada LKS siswa. Mind Map Paragraf yang sudah jadi kemudian di tempel pada buku LKS siswa.


Download skripsi dibawah ini:




Selasa, 16 Maret 2021

Bagi yang tidak terbiasa transfer mungkin akan membutuhkan informasi mengenai dartar kode bank yang di tuju. Setiap bank memiliki kode yang berbeda beda. Berikut daftar berbagai kode bank: 


Semoga bermanfaat

Senin, 20 April 2020



Alat Peraga Edukatif
Alat peraga ini bernama mari berdandan. Dengan perantara alat peraga inii di harapkan  dapat mempermudah guru dalam mengajar atau mempraktikkan cara mengancing baju dan menalikan sepatu. Sehingga murid TK atau SD kelas satu dapat lebih mandiri dalam berdandan. kancing baju pada media benar-benar bisa di kancingkan dan di buka kembali. Begitu juga tali sepatu dapat dilepas dan di pasang. Berikut alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat alat peraga mari berdandan:
Alat:
1. Gunting
2. Lem tembak
Bahan:
1. Kain  Flanel
2. Print out gambar kepala dan tangan anak
3. tali sepatu
4. Kancing baju
Car membuat:Potong kain flanel membentuk seperti bagian bagian pada gambar menggunakan gunting, kemudiam tempel menggunakan lem tembak, dan tambahkan kancing baju dan tali sepatu.

Minggu, 08 Desember 2019

Mengenal Ketentuan Kurban lengkap dengan PPT


Mengenal Ketentuan Kurban


1. Pengertian kurban
            Kurban secara bahasa berasal dari kata qarraba-quranan, yang artinya mendekatkan. Adapun kurban menurut hukum syariah, ialah menyembelih hewan ternak dengan niat beribadah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
            Ibadah kurban merupakan syari’at para rasul yang masih berlaku sampai umat Nabi Muhammad saw. Ibadah kurban telah ada pada zaman Nabi Ibrahim. Namun, praktik ibadah kurban tersebut belum tentu sama. Ibadah kurban terus berlaku sampai zaman Nabi Muhammad.[1]
2. Syarat-Syarat Binatang yang Digunakan untuk kurban
  1.  Disyaratkan binatang ternak, seperti kambing atau domba, sapi atau kerbau dan unta. Tidak sah kurban selain dengan binatang di atas, seperti burung dan yang sejenisnya.
  2. Satu domba dan satu kambing cukup untuk satu orang yang berkurban dan keluarganya, tetapi, satu ekor sapi dan unta cukup untuk 7 orang yang akan berkurban.
  3. Hewan kurban disyaratkan sudah masuk umur yang ditentukan, yaitu untuk domba harus berumur 6 bulan, kambing berumur satu tahun, sapi dan kerbau, dua tahun, dan untuk unta harus berumur 6 bulan, kambing berumur satu tahun, dan untuk unta harus berumur lima tahun.
  4. Hewan kurban tidak boleh dala kondisi cacat. Rasulullah (S) bersabda, “Ada empat hewan yang tidak boleh dijadikan kurban: buta sebelah yang jelas butanya, sakit yang jelas sakitnya, pincang yang jelas pincangnya ketika berjalan, dan hewan, yang san,gat, kurus, seperti tidak memiliki sumsum.” (HR. An-Nasa’i, no. 4371, dan At-Tirmidzi, no 1497)[2]


3. Hal- Hal yang Disunatkan dalam kurban

Pada saat menyembelih hewan kurban, dusunnahkan untuk melakukan lima hal, yaitu:
  1. Membaca basmalah.
  2. Membaca shalawat kepada Nabi Saw.
  3. Menghadap kiblat.
  4. Berdoa agar kurbannya diterima.[3]

4. Pembagian Daging Hewan
           
            Mengenai daging kurban, jumhur ulama yang terdiri dari madzab Hanafi, Maliki dan Hambali membolehkan seseorang yang melaksanakan kurban memakan sedikir dari daging kurbannya itu, kecuali kurban yang dinazarkan itu. Menurut ulama madzab Hanafi, memakan kurban yang dinazarkan adalah haram. Tetapi madzab Maliki dan Hambali membolehkannya. Adapun menurut ulama madzab Syafi’i, Kurban yang dinazarkan memang  tidak boleh dimakan dagingnya, tetapi kurban biasa (sunnah) hukumnya sunnah untuk memakan sebagian dagingnya.
            Dalam berkurban, tidak ada ketentuan tertulis seseorang dilarang menghabiskan sendiri daging hewan kurnannya (tidak dibagi kepada orang lain), namun hal ini tidak sesuai dengan sunnah nabi. Karena sunnah nabi hanya memerintahkan seseorang yang berkurban beserta keluarganya untuk memakan sebagian saja, sedangkan yang sebagian lainnya disedekahkan dan dibagikan kepada para faqir-miskin, kerabatnya atau saudara-saudara dekatnya.
            Para ulama memberi penjelasan mengenai pembagian daging kurban, bahwa yang paling utama adalah sebesar 1/3 bagian untuk dimakan 1/3 bagian untuk disimpan dan 1/3 bagian dibagikan kepada faqir miskin. Karena itu daging kurban juga boleh dibawa atau dikirim ke luar ngeri. [4]

5.    Sejarah Kurban


            Perintah berkurban diiringi dengan qudwah hasanah (teladan yang baik) yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim, Kekasih Allah, yang harus membuktikan ketundukannya terhadap perintah Allah dengan mengikhlaskan Nabi Ismail, anaknya, untuk disembelih. Nabi Ismail sendiri adalah anak yang sudah lama dinanti-nantikan. Bisa dibayangkan kecintaan seorang bapak kepada anak semata-wayang yang sudah lama dinanti. Terlebih, perintah itu turun saat usia Nabi Ismail sekitar 10 tahun. Akan tetapi, semua itu dijalani oleh Nabi Ibrahim telah membuktikan kecintannya kepada Allah. Nabi Ibrahim telah berhasil membuktikan bahwa kecintaannya kepada anak tidak mengalahkan kecintaannya kepada Allah. Hal itu yang kemudian menjadi ciri seorang yang sejati dalam imannya. Dalam Al-Qur’an Allah mengabadikan peristowa sejarah itu, perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang begitu luar biasa mapu dikerjakan dengan penuh, keyakinan dan ketundukan oleh Nabi Ibrahim, maka seharusnya kita banyak belajar dari peristiwa menyejarah itu. Semoga dengan mempelajari dan merenungkan mampu meringankan kita dalam melaksanakan perintah-perintah Allah.
            Sungguh, betapa ringannya perintah kurban yang Allah berikan kepada kita, mengungat bagitu banyaknya nikmat yang Allah berikan dalam kehidupan kita. Cukuplah keteladanan yang luar biasa dari Nabi Ibrahim beserta keluarganya menjadi pematik kita dalam melaksanakan perintah ini. Sudah saatnya setiap muslim tidak membiarkan momen berkurban 10-13 Zulhijah berlalu begitu saja tanpa ada pengorbanan dari apa yang kita miliki. Semoga kurban ini betul-betul mengantarkan kita pada “kurban” yang mendekatkan kepada Allah dan sesama manusia.[5]

Agar lebih jelas mengenai penjelasan tentang kurban bisa download powe point di bawab ini:

Download

Untuk Vidio tuto,rial penggunaan power poin bisa dilihat di bawah ini





[1]Udin Wahyudin, Fikih Untuk Kelas V madrasah Ibtidaiyah, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), hal. 64
[3]Musthafa Dib Al-Bugha,  Ringkasan Fiqih Mashab Syafi’ Penjelasan Kitab Matan Abu Syuja’ dengan Dalil Al-quran dan Hadis, (Jakarta Selatan: Npura: PT. Mizan Publika, 2009 ), hal 572
[4] Ahmad Faizin Karimi, Kurban; Kekerasan Berbingkai Agama? Analisa Teori Kambing Hitam Rene Girard, (Gresik: MUHI: Press, 2012),  hal 62-63
[5] Abdul Ghoni, Islamic Wisdom, ( Jakarta: PT Elex Media Komputindo: 2017), hal 33-34

Sabtu, 30 November 2019

RPP Tema 1 Hidup Rukun



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah:
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD
Dosen Pengampu :

Drs. H. Jani, M.M, M.Pd





Disusun oleh :

Evi Fudzliyati (12205173164)
PGMI 5-C

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2019



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Satuan Pendidikan          :     SD WACHID HASJIM 2 SURABAYA
Kelas / Semester              :     II (Dua) / 1
Tema 1                             :     Hidup Rukun
Sub Tema 3                      :     Hidup Rukun di Sekolah
Pembelajaran Ke            :     4
Alokasi Waktu                 :     (35 × 2 menit) 1 × Pertemuan


A.          KOMPETENSI INTI (KI)
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3.      Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah.
4.      Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B.           KOMPETENSI DASAR (KD)
Bahasa Indonesia
3.1 Merinci ungkapan, ajakan, perintah, penolakan yang terdapat dalam teks cerita yang menggambarkan sikap hidup rukun
4.1 Menirukan ungkapan, ajakan, perintah, penolakan dalam cerita anak-anak dengan bahasa yang santun

Matematika
3.3 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 999 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan
4.3 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan 999 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

SBdP
3.1 Mengenal karya imajinatif dua dimensi
4.1 Membuat karya imajinatif dua dimensi
        
C.          INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
1.      Menemukan kalimat perintah yang terdapat dalam teks tersebut dengan benar.
2.      Menuliskan kalimat perintah yang diucapkan oleh pemimpin upacara.

Matematika
1.      Menyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang penjumlahan dengan tepat.
2.      Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penjumlahan dengan benar.

SBdP
1.      Mengidentifkasi langkah-langkah mewarnai menggambar imajinatif dengan tepat.
2.      Mewarnai gambar imajinatif dengan alat yang tepat.

D.          TUJUAN PEMBELAJARAN
1.      Dengan diberikan teks percakapan, siswa dapat menemukan kalimat perintah yang terdapat dalam teks tersebut dengan benar.
2.      Dengan diberikan teks pendek, siswa dapat menuliskan kalimat perintah yang diucapkan oleh pemimpin upacara.
3.      Dengan diberikan teks pendek, siswa dapat menyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang penjumlahan dengan tepat.
4.      Dengan diberikan soal cerita, siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penjumlahan dengan benar.
5.      Dengan diberikan contoh gambar imajinatif, siswa dapat mengidentifkasi langkah-langkah mewarnai menggambar imajinatif dengan tepat.
6.      Dengan diberikan contoh gambar imajinatif, siswa dapat mewarnai gambar imajinatif dengan alat yang tepat.

E.            KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN :           Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong-royong
Integritas
F.            MATERI PEMBELAJARAN
1.      Menemukan kalimat perintah dalam teks percakapan hidup rukun.
2.      Menyebutkan kalimat yang mengandung kata perintah.
3.      Manyatakan kalimat matematika yang berkaitan dengan masalah tentang penjumlahan menggunakan media pembelajaran sempoa kreatif.
4.      Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan.
5.      Mengidentifikasi langkah-langkah mewarnai gambar imajinatif.
6.      Mewarnai gambar imajinatif.
Media pembelajaran sempoa kreatif.

Pembelajaran 4



A.          PENDEKATAN & METODE PEMBELAJARAN
1.     Pendekatan        : Saintifik (Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, eksperimen,                                    mengamati atau menalar, dan mengkomunikasikan
2.      Model                 :  CTL
3.        Metode            : Simulasi, demondtrasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
B.           SUMBER DAN  MEDIA PEMBELAJARAN
1.      Buku Siswa Tema : Hidup Rukun Kelas 2 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Rev.2017, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013 Rev.2017).
  1. Teks tentang hidup rukun
  2. Gambar tentang hidup rukun
  3. Contoh gambar imajinatif


C.          KEGIATAN  PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
§  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.
§  Sebagai pengantar pembelajaran, siswa mengamati percakapan antara guru dan siswa yang terdapat di dalam Buku Siswa. Di dalam teks percakapan terdapat kalimat perintah. Siswa menyebutkan kalimat perintah tersebut.
§  Guru mengecek kesiapan diri dengan menanyakan siswa yang tidak bisa masuk.
§  Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Hidup Rukun”.
5 menit
Inti
§  Siswa mengidentifikasi kalimat-kalimat yang diucapkan pemimpin upacara ketika upacara bendera. Siswa dapat berdiskusi dengan teman di sebelahnya.
§  Siswa menuliskan kalimat perintah yang diucapkan oleh pemimpin upacara.
Contoh Jawaban: Kepada Sang Merah Putih, hormat gerak!
§  Guru memberikan penilaian terhadap jawaban siswa. (Bahasa Indonesia KD 3.1 dan 4.1)
§  Guru mencontohkan penggunaan sempoa kreatif
§  Siswa mengamati dan mempraktekkan penjumlahan menggunakan media sempoa kreatif.
§  Guru mengamati kemampuan siswa dalam memecahkan persoalan berkaitan dengan penjumlahan bilangan tiga angka. (Penilaian Matematika KD 3.3 dan KD 4.3)
§  Siswa melanjutkan gambar yang telah dibuatnya pada pembelajaran sebelumnya.
§  Gambar yang dibuat siswa diwarnai dengan alat mewarnai sesuai dengan minat siswa.
§  Setelah jika sudah selesai siswa bisa memajang gambar tersebut atau dapat juga digunakan sebagai hiasan dirumah.
§   Guru memberi penilaian sesuai dengan rubrik penilaian (SBDP KD 3.1 dan 4.1)
60 menit
Penutup
§  Guru menugaskan kepada siswa untuk berlatih membuat soal cerita tentang penjumlahan bilangan tiga angka. Orang tua membimbing siswa, antara lain dengan cara menentukan bilangan yang akan dimasukkan dalam soal cerita. Pada pembelajaran berikutnya, siswa mengumpulkan soal cerita itu kepada guru.
§  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
§  Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
§  Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
§  Melakukan penilaian hasil belajar
§  Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah bersama dan tepuk tangan untuk kita semua.
60 menit








Penilaian

1) Bahasa Indonesia
Pengetahuan: mengidentifikasi kalimat perintah dari teks (KD 3.1)
Kriteria
Skor
Semua kalimat perintah dari teks dapat disebutkan dengan benar, tanpa bantuan guru
4
Ada kalimat perintah dari teks yang disebutkan masih belum benar, tanpa bantuan guru
3
Ada kalimat perintah dari teks yang disebutkan masih belum benar, dengan bantuan guru.
2
Belum ada kalimat perintah yang disebutkan dengan benar , dengan bantuan guru.
1

Rubrik Menulis Kalimat Perintah dengan Benar (KD 4.1)
Aspek/Kriteria
Skor
4
3
2
1
Kalimat perintah
ditulis dengan
memerhatikan
EYD.
Semua kalimat
perintah ditulis
dengan benar,
tanpa bantuan
guru.
Ada beberapa
kalimat perintah yang ditulis kuran benar, tanpa bantuan guru.
Ada beberapa
kalimat perintah yang ditulis kurang benar, dengan bantuan guru.
Belum ada
kalimat perintah
yang ditulis
dengan benar,
dengan bantuan
guru.


Sikap yang dapat diamati dan dikembangkan adalah percaya diri.

2) SBdP
Rubrik Penilaian Menggambar Imajinatif
Aspek/Kriteria
Skor
4
3
2
1
Pengetahuan:
Mengidentifikasi
ciri-ciri gambar
imajinatif,
minimal 3 ciriciri
(KD 3.1)
Menyebutkan
3 ciri-ciri atau
lebih dengan
benar.
Menyebutkan 2
ciri-ciri dengan
benar.
Menyebutkan 1
ciri-ciri dengan
benar,
Tidak dapat
menyebutkan
ciri-ciri dengan
benar.
Bahan yang
digunakan (KD
4.1)
Semua bahan
yang digunakan
benar, tanpa
bantuan guru.
Ada bahan
yang digunakan
belum benar,
tanpa bantuan
guru.
Ada bahan
yang digunakan
belum benar,
dengan bantuan
guru.
Semua bahan
yang digunakan
belum benar,
dengan bantuan
guru.
Alat yang
digunakan (KD
4.1)
Semua alat
yang digunakan
benar, tanpa
bantuan guru.
Ada alat yang
digunakan
belum benar,
tanpa bantuan
guru.
Ada alat yang
digunakan
belum benar,
tanpa bantuan
guru
Semua bahan
yang digunakan
belum benar,
dengan bantuan
guru.
Komposisi
bentuk gambar
(KD 4.1)
Komposisi
gambar sangat
seimbang antara kiri dan kanan, atas dan bawah.
Komposisi
gambar
seimbang antara kiri dan kanan, atas dan bawah.
Komposisi
gambar kurang
seimbang.
Komposisi
gambar tidak
seimbang.
Warna gambar
(KD 4.1)
Sangat variatif
dan sangat
sesuai.
Variatif dan
sesuai
Kurang variatif
dan kurang
sesuai.
Tidak variatif
dan tidak sesuai.





3) Matematika
Melakukan Penjumlahan dengan Teknik Pendek
Kriteria
Skor
Semua masalah penjumlahan diselesaikan dengan benar.
4
Setengah atau lebih masalah penjumlahan diselesaikan dengan benar
3
Kurang dari setengah masalah penjumlahan diselesaikan dengan benar
2
Belum ada masalahan penjumlahan yang diselesaikan dengan benar.
1



Sekor
Nilai
1
60-70
2
71-80
3
81-90
4
90-100



Mengetahui
Kepala Sekolah




LAILI HIDAYATI, S. Pd.

Tulungagung, 30 September 2019
Guru Kelas II B




EVI FUDZLIYATI